"kado terindah dari Tuhan" vbr2
Terimakasih sobat semua..sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerpen ini. Sekarang seperti janji saya , saya akan melanjutkan kisah Riana dalam cerpen ini, semoga tetap setia membaca yaa !!
....
Tak lama kemudian, ibu panti memanggil riana. Perlahan suara itu mulai mendekati kamar Riana.
"Tok...Tok...Tok..." Suara pintu memecahkan keheningan dikamar Riana.
"Emmmm, silahkan masuk Bu, pintu tidak saya kunci " teriakan dari dalam kamarnya.
"Sayang cepat sarapan, dari tadi ibu tunggu kamu diruang makan. Ayo kita makan dulu nak" sambil membuka pintu perlahan, lalu jalan menghampiri Riana yang sedang duduk dikasurnya.
"Mari sayang ibu bantu kamu, kamu duduk di kursi roda mu" merangkul dan memindahkan riana ke kursi.
"Terimakasih ibu, nanti saya nyusul makan. Ibu duluan saja makannya"
"Yaudah ibu duluannya" ibu panti pun keluar dari kamar Riana.
"Emmm lebih baik ku ganti baju ku dengan gaun merah ini, sehabis makan aku ingin menenangkan diri ke danau" memandangi setumpuk gaun yang ada di lemarinya.
Setelah makan, Riana pergi ke danau dengan gaun merah yang indah itu, menambah elok rupawan Riana dengan rambut yang terurai dan wajah yang berseri seri, sungguh senang sangat hati Riana kalau itu.
Sambil memandangi indahnya danau, Riana bernyanyi. Kalau itu wajahnya sangat berseri seri .
Tiba tiba dari dalam danau.
" Bruk... Bruk...Bruk..."
Suara itu membuat Riana terkejut dan berhenti bernyanyi.
"Apa itu, apakah itu ikan atau ...... "
Memandangi sekeliling danau dan setelah itu, perlahan lahan muncul sebuah rambut. Riana sangat terkejut
"Oh tuhan , apakah itu..."
Kemudian rambut itu melaju mendekati Riana, Riana semakin takut.
"Emmmm mending aku pulang aja"
Riana dengan sangat buru buru memutar kursi rodanya.
"Tunggu...."
Terdengar suara kecil dari dalam danau.
"Siapa itu, apa aku salah dengar ya !!"
Kembali berbalik kedanau.
"Hey aku disini"
Menghampiri Riana, sesosok laki-laki keluar dari dalam danau mengenakan baju serta celana pendek dengan warna coklat yang sudah pudar.
"Ya ampun... Ya ampun..."
Riana sangat kaget, perlahan ia mendorong mundur kursi rodanya, hingga akhirnya terhenti oleh bambu bambu runcing yang menembus ke awan. Laki laki itu semakin mendekat, hingga akhirnya dia berdiri didepan Riana, Riana semakin takut saja.
"Hey biasa ajah, aku manusia kok"
"Ada manusia keluar dari danau? Kalau bukan ikan apalagi?"
Jawab Riana sambil ketakutan.
"Ya ampun, aku manusia. Lihat nih aku punya kaki"
"Iya tapi tetep ajah aneh"
"Kenalin aku Dito, aku anak kampung sinih juga kok, tapi memang baru pindah kemarin"
Sambil menjulurkan tangannya.
"Emmm, apa harus? "
Kemudian Riana meninggalkan laki laki itu sendiri, ditepi danau. Riana sangat takut , selama ini riana tidak kenal siapapun kecuali temanya dipanti dan ibu panti. Dia tidak mengenal orang diluar Sanah dan seperti apa dunia diluar Sanah.
"Apakah tirai itu harus ku tutup sekarang, tapi aku masih rindu dengan teman teman malam ku di atas Sanah. Mereka bisa melihat semuanya, apapun yang mereka ingin. Pasti mereka juga tahu seperti apa dunia diluar Sanah"
Riana memandangi langit malam dengan penuh gumaman.
Tiba tiba.
"Trek..Trek..trek..."
Terdengar suara kecil dari jendela kamarnya.
"Apa itu... ? "
Riana terkejut, karena penasaran dia mendekati jendela dan...
"Hey ... "
Dito muncul dari balik jendela.
"Kamu...Kamu ko bisa nyampe sinih"
Heran.
"Iya maaf, tadi aku ikutin kamu sampe sinih. Jangan marah ya"
"Emmmm.."
"Cuman pengen lebih kenal kamu"
Kemudian Riana membuka jendela kamarnya, Dito pun memberi secarik kertas pada Riana.
"Ini caraku untuk lebih dekat dengan mu"
"Hah.."
Itulah kalimat terakhir dari Dito, kemudian dia meninggalkan Riana dengan secarik kertas merah.
"Dasar , cowok aneh"
Riana kembali menutup jendelanya dan menyelimutinya dengan tirai merah. Kemudian kembali merebahkan kasur, dan kertas itu masih dipegang nya.
"Emmmm, aku jadi penasaran sama isi suratnya. Apa aku buka sekarang yah.. unik juga sih cara dia, yaudah dari pada aku penasaran"
Kata Riana , kemudian dia membuka surat itu, dalam surat itu tertulis..
".. saat kebahagiaan itu hadir
Akan selalu mengukir senyum
Aku ingin menjadi
Alasan terukirnya senyum itu
Akan ku berikan kebahagiaan abadi
Hanya untuk mu
Wanita misterius
.. semoga kamu Sudi menerima kehadiran dan keinginanku untuk lebih mengenal mu..
Aku tunggu kamu disaat matahari hendak terbenam, di danau kemarin aku harap kamu datang .."
Dari yang terkasih
Dito
"Ya ampun... Ha,ha,ha.. dia itu aneh tapi unik, sepertinya dia juga orang baik . Yaudahlah gak ada salahnya kan "
Riana sangat senang dengan surat itu.
Malam itu,ia tertidur lelap. Kali ini tidak ada air mata lagi. Namun yang ada, hanya senyuman yang manis darunya. Untuk pertama kalinya dia kembali tersenyum. Namun, sebelum tidur ia berkata.
"Terimakasih, ya Rabb. Hari ini kebahagiaan ku begitu lengkap karena -Mu"
.......
Nah itu bagian kedua dari ceritanya sobat semua, tapi ceritanya tidak sampai disitu. Penasaran, ?? Tentunya masih ada syairn kata yang akan membuat sobat semua dag,dig,dug.. hehe terus following ceritanya ya sobat semua . Terimakasih yaa sobat semua
....
Tak lama kemudian, ibu panti memanggil riana. Perlahan suara itu mulai mendekati kamar Riana.
"Tok...Tok...Tok..." Suara pintu memecahkan keheningan dikamar Riana.
"Emmmm, silahkan masuk Bu, pintu tidak saya kunci " teriakan dari dalam kamarnya.
"Sayang cepat sarapan, dari tadi ibu tunggu kamu diruang makan. Ayo kita makan dulu nak" sambil membuka pintu perlahan, lalu jalan menghampiri Riana yang sedang duduk dikasurnya.
"Mari sayang ibu bantu kamu, kamu duduk di kursi roda mu" merangkul dan memindahkan riana ke kursi.
"Terimakasih ibu, nanti saya nyusul makan. Ibu duluan saja makannya"
"Yaudah ibu duluannya" ibu panti pun keluar dari kamar Riana.
"Emmm lebih baik ku ganti baju ku dengan gaun merah ini, sehabis makan aku ingin menenangkan diri ke danau" memandangi setumpuk gaun yang ada di lemarinya.
Setelah makan, Riana pergi ke danau dengan gaun merah yang indah itu, menambah elok rupawan Riana dengan rambut yang terurai dan wajah yang berseri seri, sungguh senang sangat hati Riana kalau itu.
Sambil memandangi indahnya danau, Riana bernyanyi. Kalau itu wajahnya sangat berseri seri .
Tiba tiba dari dalam danau.
" Bruk... Bruk...Bruk..."
Suara itu membuat Riana terkejut dan berhenti bernyanyi.
"Apa itu, apakah itu ikan atau ...... "
Memandangi sekeliling danau dan setelah itu, perlahan lahan muncul sebuah rambut. Riana sangat terkejut
"Oh tuhan , apakah itu..."
Kemudian rambut itu melaju mendekati Riana, Riana semakin takut.
"Emmmm mending aku pulang aja"
Riana dengan sangat buru buru memutar kursi rodanya.
"Tunggu...."
Terdengar suara kecil dari dalam danau.
"Siapa itu, apa aku salah dengar ya !!"
Kembali berbalik kedanau.
"Hey aku disini"
Menghampiri Riana, sesosok laki-laki keluar dari dalam danau mengenakan baju serta celana pendek dengan warna coklat yang sudah pudar.
"Ya ampun... Ya ampun..."
Riana sangat kaget, perlahan ia mendorong mundur kursi rodanya, hingga akhirnya terhenti oleh bambu bambu runcing yang menembus ke awan. Laki laki itu semakin mendekat, hingga akhirnya dia berdiri didepan Riana, Riana semakin takut saja.
"Hey biasa ajah, aku manusia kok"
"Ada manusia keluar dari danau? Kalau bukan ikan apalagi?"
Jawab Riana sambil ketakutan.
"Ya ampun, aku manusia. Lihat nih aku punya kaki"
"Iya tapi tetep ajah aneh"
"Kenalin aku Dito, aku anak kampung sinih juga kok, tapi memang baru pindah kemarin"
Sambil menjulurkan tangannya.
"Emmm, apa harus? "
Kemudian Riana meninggalkan laki laki itu sendiri, ditepi danau. Riana sangat takut , selama ini riana tidak kenal siapapun kecuali temanya dipanti dan ibu panti. Dia tidak mengenal orang diluar Sanah dan seperti apa dunia diluar Sanah.
"Apakah tirai itu harus ku tutup sekarang, tapi aku masih rindu dengan teman teman malam ku di atas Sanah. Mereka bisa melihat semuanya, apapun yang mereka ingin. Pasti mereka juga tahu seperti apa dunia diluar Sanah"
Riana memandangi langit malam dengan penuh gumaman.
Tiba tiba.
"Trek..Trek..trek..."
Terdengar suara kecil dari jendela kamarnya.
"Apa itu... ? "
Riana terkejut, karena penasaran dia mendekati jendela dan...
"Hey ... "
Dito muncul dari balik jendela.
"Kamu...Kamu ko bisa nyampe sinih"
Heran.
"Iya maaf, tadi aku ikutin kamu sampe sinih. Jangan marah ya"
"Emmmm.."
"Cuman pengen lebih kenal kamu"
Kemudian Riana membuka jendela kamarnya, Dito pun memberi secarik kertas pada Riana.
"Ini caraku untuk lebih dekat dengan mu"
"Hah.."
Itulah kalimat terakhir dari Dito, kemudian dia meninggalkan Riana dengan secarik kertas merah.
"Dasar , cowok aneh"
Riana kembali menutup jendelanya dan menyelimutinya dengan tirai merah. Kemudian kembali merebahkan kasur, dan kertas itu masih dipegang nya.
"Emmmm, aku jadi penasaran sama isi suratnya. Apa aku buka sekarang yah.. unik juga sih cara dia, yaudah dari pada aku penasaran"
Kata Riana , kemudian dia membuka surat itu, dalam surat itu tertulis..
".. saat kebahagiaan itu hadir
Akan selalu mengukir senyum
Aku ingin menjadi
Alasan terukirnya senyum itu
Akan ku berikan kebahagiaan abadi
Hanya untuk mu
Wanita misterius
.. semoga kamu Sudi menerima kehadiran dan keinginanku untuk lebih mengenal mu..
Aku tunggu kamu disaat matahari hendak terbenam, di danau kemarin aku harap kamu datang .."
Dari yang terkasih
Dito
"Ya ampun... Ha,ha,ha.. dia itu aneh tapi unik, sepertinya dia juga orang baik . Yaudahlah gak ada salahnya kan "
Riana sangat senang dengan surat itu.
Malam itu,ia tertidur lelap. Kali ini tidak ada air mata lagi. Namun yang ada, hanya senyuman yang manis darunya. Untuk pertama kalinya dia kembali tersenyum. Namun, sebelum tidur ia berkata.
"Terimakasih, ya Rabb. Hari ini kebahagiaan ku begitu lengkap karena -Mu"
.......
Nah itu bagian kedua dari ceritanya sobat semua, tapi ceritanya tidak sampai disitu. Penasaran, ?? Tentunya masih ada syairn kata yang akan membuat sobat semua dag,dig,dug.. hehe terus following ceritanya ya sobat semua . Terimakasih yaa sobat semua

0 Response to ""kado terindah dari Tuhan" vbr2"
Post a Comment